Kenangan Manis dari Batavia: Bul-Bul Effendi dan Kehangatan Budaya Betawi

 

Mari kita telusuri kembali jejak kenangan indah di Batavia, sebuah kota yang kini kita kenal sebagai Jakarta, pada masa-masa penuh warna di bawah penjajahan Belanda. Di antara deru delman dan denting gamelan yang menggema, ada satu kisah yang tak lekang oleh waktu: "Bul-Bul Effendi," drama musikal Turki yang dirilis pada tahun 1948 dengan bintang utamanya Farid El Atrash, si Raja Oud.

Nama Effendi, atau sering pula ditulis sebagai Affandi, adalah nama yang familiar di telinga penduduk Batavia. Di Indonesia, nama ini sering disingkat menjadi Fandi atau Fendi, dan di beberapa daerah bahkan disederhanakan lagi menjadi Endi atau Ndi saja. Namun, lidah orang Sunda yang tidak terbiasa melafalkan huruf 'f' sering kali mengubahnya menjadi 'p', sehingga Fanta menjadi Panta, fitnah menjadi pitnah, dan Farid menjadi Parid. Maka tidaklah mengherankan jika Effendi diucapkan sebagai Pendi oleh masyarakat Sunda.

Pada tahun 1978, lagu "Bul-Bul Effendi" kembali menggema di tanah air lewat suara merdu Bunyamin Syueb yang berkolaborasi dengan Ida Royani. Lagu ini tidak hanya mengingatkan kita pada keindahan masa lalu, tetapi juga memperkaya khazanah budaya Betawi yang penuh keriangan dan kehangatan.

Namun, sebelum itu, jauh di masa lalu, lagu dengan judul "Burung Bul-Bul" pernah pula dinyanyikan oleh Raja Dangdut Bang Haji  Rhoma Irama dan Mas'ud Siddiq dengan iringan orkes gambus Al Fattah. Lewat siaran radio tabung yang berbunyi merdu, lagu ini menjadi hits dan menemani hari-hari masyarakat Jakarta dengan penuh suka cita.


 Senandung Lagu Bulbul - Mas'ud Siddiq

 

Burung bulbul di habitat asalnya banyak ditemukan di pegunungan Thaif, Saudi Arabia. Bukan hanya dikenal akan keelokan bulunya yang indah, burung ini juga terkenal bersuara merdu dan digemari oleh banyak orang, salah satunya adalah Hassan bin Youseff Yassin, mantan anggota delegasi pengamat Liga Arab di PBB.

Abdullah Abubakar Batarfie



Posting Komentar untuk "Kenangan Manis dari Batavia: Bul-Bul Effendi dan Kehangatan Budaya Betawi"