Naik Uncal ke Gedung Putih: Menguak Keindahan The White House Bogor
Jika mendengar "Gedung Putih," kebanyakan orang mungkin langsung teringat bangunan ikonis di Washington, D.C., Amerika Serikat. Namun, siapa sangka, sejak 1990-an, Bogor juga memiliki gedung megah bernama The White House Bogor atau Gedung Putih Bogor. Sama seperti pendahulunya di Amerika, gedung ini juga tidak mudah diakses publik.
Beruntung, pada Sabtu, 7 Desember 2024, peserta Jalan Pagi Sejarah (Japas) bersama Om Pinot, bertajuk "Naik Uncal ke Gedung Putih", mendapatkan kesempatan emas menjelajahi setiap sudut gedung ini. Dipandu langsung oleh pihak manajemen gedung, para peserta tak hanya menikmati tur keliling bangunan, tetapi juga menyimak sejarah serta cerita menarik di balik kemegahan The White House Bogor.
Naik Uncal Ke Gedung Putih Bersama Japas, Perjalanan dengan Nuansa Bogor yang Khas
Rombongan Japas memulai perjalanan pukul 08.00 pagi dari Balai Kota Bogor dengan menaiki uncal, mobil wisata khas Kota Bogor. Sepanjang rute, mereka disuguhi keindahan dan kisah sejarah di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, yang pada masa kolonial Hindia Belanda dikenal sebagai De Grote Weg, hingga ke kawasan legendaris Taman Kencana di Sempur, area elit yang sudah eksis sejak masa kolonial.
Tiba di The White House Bogor pada pukul 10.00, rombongan disambut oleh megahnya bangunan yang tengah rintiknya air hujan. Pesona gedung ini langsung memikat dengan 26 pilar yang mengingatkan kita pada Gedung Putih di Washington. Nuansa Bogor yang identik dengan hujan dan uncal semakin menambah keunikan pengalaman ini.
Menguak Cerita di Balik Kemegahan "The White House Bogor"
The White House Bogor berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektare dan telah melalui perjalanan panjang. Menurut Chief Relations Maryce Helena, yang akrab disapa Keke, bangunan ini pertama kali dibangun pada 1960-an. Pada 1990-an, pemiliknya memulai renovasi besar-besaran, mengubah desain rumah menjadi bergaya Eropa klasik yang memukau.
Renovasi tersebut berlangsung selama dua tahun, menghasilkan properti megah yang mampu menampung hingga 5.000 orang. Awalnya, gedung ini hanya digunakan sebagai tempat kumpul keluarga besar. Namun, seiring waktu, rumah ini semakin jarang dipakai karena banyak anggota keluarga tinggal di luar negeri.
The White House Bogor, Dari Hunian Pribadi Menjadi Ikon Komersial
Ide untuk mengkomersialkan The White House Bogor muncul dari Elaine Korompis dan Miku Koyanagi, yang kini menjadi Co-Founder dan Direktur properti ini. Nama The White House Bogor terinspirasi dari julukan warga sekitar, berkat tampilan arsitekturnya yang mirip dengan Gedung Putih di Amerika Serikat.
Setiap sudut rumah ini menawarkan keindahan tersendiri. Ada lift yang unik karena terbungkus panel kayu sehingga menyatu dengan dekorasi interior bergaya klasik. Hiasan dan furnitur di dalam gedung didominasi barang-barang antik, mulai dari perabot, pecah belah, hingga lukisan, menjadikan setiap ruangan terasa istimewa.
The White House Bogor, Menyambut Publik untuk Pertama Kalinya
Rombongan Japas tercatat sebagai tur pertama dan terakhir yang diperkenankan masuk sebelum gedung ini resmi dibuka untuk umum. The White House Bogor akan memulai debutnya sebagai lokasi komersial pada 14-15 Desember 2024. Gedung ini bisa disewakan untuk berbagai acara, mulai dari pesta pernikahan, rapat, hingga sesi pemotretan seperti prewedding.
Tur Jalan Pagi Sejarah By Johnny Pinot, menjadi momen istimewa yang menggabungkan sejarah, seni, dan keindahan alam Bogor. Bagi peserta Japas, kesempatan ini adalah pengalaman yang tak terlupakan, sebuah perjalanan naik uncal yang bakal menyimpan banyak kenangan indah, menjejak ke megahnya "Gedung Putih" di tanah di kota Bogor.
Bogor, 7 Desember 2024
Abdullah Abubakar Batarfie
Posting Komentar untuk "Naik Uncal ke Gedung Putih: Menguak Keindahan The White House Bogor"
Posting Komentar